Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menggali Keindahan Peninggalan Zaman Megalitik di Museum Taman Purbakala Cipari





Menggali Keindahan Peninggalan Zaman Megalitik di Museum Taman Purbakala Cipari

Indonesia, sebagai negara kaya akan warisan budaya, membanggakan keberadaan Situs Museum Taman Purbakala Cipari. Terletak di Kabupaten Kuningan, situs ini mengungkapkan keajaiban peninggalan zaman megalitik yang memukau.

Sejarah dan Penemuan Awal
Situs Cipari, yang terletak pada ketinggian 661 mdpl dengan luas 7.000 meter persegi, awalnya adalah tanah milik seorang warga bernama Wijaya. Pada tahun 1971, penemuan tidak disengaja terjadi ketika sejenis batuan yang mirip dengan batu yang dipamerkan di Paseban Tri Panca Tunggal, tempat cagar budaya di Kuningan, ditemukan di tanah miliknya.

Penemuan ini segera dilaporkan ke Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta. Penggalian dan penelitian dipimpin oleh Pangeran Djatikusumah, yang berhasil menemukan peti kubur batu, kapak, batu, gelang, dan gerabah kuno.

Pembangunan Museum
Pada tahun 1976, sebuah museum dibangun untuk menyimpan, merawat, dan memamerkan benda-benda berharga hasil temuan. Menteri Pendidikan saat itu, Prof. Dr. Syarif Thayeb, meresmikan museum ini pada 23 Februari 1978.

Tipologi dan Stratigrafi Situs
Situs Cipari, dari segi tipologi dan stratigrafi, merupakan perpaduan antara zaman neolitik dan megalitikum. Temuan menggambarkan bahwa masyarakat pada periode itu mengenal perunggu, memiliki keahlian bercocok tanam, dan memiliki organisasi sosial yang baik.

Batu-batu besar, yang berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan arwah nenek moyang, menjadi landasan mengapa Situs Cipari dianggap sebagai peninggalan zaman Megalitikum.

Eksplorasi Situs
Situs Cipari terbagi menjadi dua bagian: museum dan monumen di bagian luar. Di luar, terdapat dua kuburan batu berbentuk trapesium. Meskipun tanah yang gembur dan tingkat keasaman yang tinggi tidak memungkinkan pengawetan organik manusia, monumen seperti altar batu, dolmen, batu gelang, menhir, dan dakon tetap menjadi saksi bisu ritual dan pemujaan nenek moyang.

Koleksi di Museum
Museum Taman Purbakala Cipari menampilkan dengan rapi benda-benda hasil temuan. Kapak batu, gelang batu, kapak perunggu, dan gerabah adalah contoh perkembangan teknologi yang maju pada zaman nenek moyang di Nusantara.

Pengalaman Mengunjungi Situs Cipari
Mengunjungi Situs Cipari tidak hanya menyajikan pelajaran sejarah, tetapi juga memberikan pengalaman yang nyaman dan menyenangkan. Suasana sejuk di sekitarnya menambah daya tarik, menjadikan kunjungan ke situs ini sebagai perjalanan yang tidak terlupakan.

Dengan kekayaan sejarah dan keindahan alamnya, Museum Taman Purbakala Cipari mengajak pengunjung untuk merenung dan menghargai warisan budaya yang membanggakan.

Post a Comment for "Menggali Keindahan Peninggalan Zaman Megalitik di Museum Taman Purbakala Cipari"