Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Museum Negeri Sri Baduga: Menelusuri Sejarah Alam dan Budaya Jawa Barat



Museum Negeri Sri Baduga: Menelusuri Sejarah Alam dan Budaya Jawa Barat

Museum Negeri Sri Baduga, yang terletak di ruas Jalan B.K.R. 185 Tegallega, Bandung, merupakan sebuah tempat yang memikat hati para pengunjung dengan koleksi-koleksi berharga yang menggambarkan kekayaan sejarah alam dan budaya Jawa Barat. Dirintis sejak tahun 1974, museum ini menempati lahan dan bangunan bekas kewedanaan Tegallega, dengan bangunan yang berbentuk suhunan panjang dan rumah panggung khas Jawa Barat yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern.

Museum ini bukan hanya sekadar tempat penyimpanan koleksi, tetapi juga menjadi wahana edukasi dan rekreasi bagi masyarakat. Dengan total lebih dari 5.300 koleksi, Museum Negeri Sri Baduga memiliki kekayaan jenis koleksi yang mencakup Geologika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika/Heraldika, Filologika, Keramik, Seni Rupa, dan Teknologi. Koleksi terbanyak adalah rumpun Etnografika yang berhubungan dengan benda-benda budaya daerah.

Koleksi-koleksi tersebut tidak hanya berupa bentuk realia (asli), tetapi juga dilengkapi dengan replika, miniatur, foto, dan maket. Pameran tetapnya tidak hanya memamerkan koleksi secara visual, tetapi juga didokumentasikan dengan sistem komputerisasi dan disimpan dengan rapi di gudang penyimpanan koleksi.

Untuk meningkatkan daya apresiasi masyarakat terhadap museum, berbagai kegiatan telah dijalankan, termasuk pameran temporer, pameran keliling, pameran bersama dengan museum dari berbagai propinsi, lomba untuk tingkat pelajar, ceramah, seminar, lokakarya, dan sebagainya. Kolaborasi lintas sektoral dengan instansi pemerintah, swasta, dan lembaga asing juga menjadi bagian dari upaya untuk memberikan pengalaman yang lebih kaya kepada pengunjung.

Sebagai respons terhadap perkembangan peran dan fungsinya dalam pendidikan dan rekreasi, Museum Negeri Sri Baduga melakukan renovasi tata pameran tetap secara bertahap mulai tahun 1989 hingga tahun 1992. Pada lantai tiga, dilakukan perluasan ruang pameran baru untuk memberikan ruang lebih bagi koleksi etnografi berupa ragam bentuk dan fungsi wadah, kesenian, dan keramik asing.

Tata pameran museum ini didesain sedemikian rupa untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang perjalanan sejarah alam dan budaya Jawa Barat, termasuk corak, ragam, serta fase-fase perkembangan dan perubahan yang terjadi. Lantai satu menggambarkan perkembangan awal sejarah alam dan budaya Jawa Barat, dengan menampilkan benda-benda peninggalan buatan tangan dari masa Prasejarah hingga jaman Hindu-Buddha.

Lantai kedua melibatkan pengunjung dalam pameran budaya tradisional, menggambarkan pola kehidupan masyarakat, mata pencaharian hidup, perdagangan, dan transportasi. Pengaruh budaya Islam dan Eropa, sejarah perjuangan bangsa, serta lambang-lambang daerah kabupaten dan kota se-Jawa Barat juga menjadi bagian dari narasi yang disajikan.

Bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah dan budaya Jawa Barat, Museum Negeri Sri Baduga buka setiap hari Senin hingga Jumat pukul 08.00 - 15.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 08.00 - 14.00 WIB, sementara pada hari libur nasional museum tutup. Dengan segala daya tariknya, Museum Negeri Sri Baduga menjadi destinasi menarik untuk belajar dan meresapi keindahan warisan budaya Jawa Barat.

Post a Comment for "Museum Negeri Sri Baduga: Menelusuri Sejarah Alam dan Budaya Jawa Barat"